WE GOT MARRIED : PART 3

Annyeong chingu..
makasih buat yang masih setia mantengin FF ini
let's check this out

ide cerita : lulu,nden, rahmi
penulis : lulu
Editing : nden
penyunting akhir : rahmi

Glitter Words


Tunjukkan padaku indahnya kesunyian cinta !!!

Lelah menyapa so eun dan kimbum yang tengah rebahan di sofa, seharian ini mereka harus menata ulang rumah baru mereka. Rumahnya memang tidak terlalu besar dan sederhana tapi berkat kreativitas mereka berdua akhirnya rumah itu terlihat lebih asri dari yang pertama mereka lihat.
“kenapa kau menggantung fotoku didapur?”Tanya so eun sambil menyentuh punggung kimbum dengan kakinya.


“karena memang hanya tempat itu yang cocok, lagipula semua tempat sudah penuh dengan foto-ku.”tukas kimbum santai
“apa kau minta kubunuh? Cepat pindahkan fotoku keruang tamu.”teriak so eun
“tidak bisa, disana sudah penuh fotoku. Tidak ada tempat untuk fotomu.”ujar kimbum yang sedang anteng mengotak – atik hpnya.
So eun gemas sekali melihat kimbum dengan kelakuannya yang seperti itu. So eun pun merebut hand-phone ditangan kimbum dan ia sembunyikan dibalik punggungnya. Alhasil kimbum terkejut dan berusaha merebut handphonenya kembali.”kembalikan handphoneku.”ujar kimbum dengan tangan yang sibuk mengarah pada handphonenya.
“tidak akan aku berikan sebelum fotoku kau taruh diruang tamu.”ujar so eun yang juga sibuk memper-mainkan kimbum
“kau !!! sudah ku bilang tidak ada tempat lagi untuk fotomu.”tukas kimbum yang mulai kelelahan mela-deni so eun.


“turunkan saja fotomu yang paling besar itu dan ganti dengan fotoku, lagipula kau narsis sekali.”ujar so eun yang masih memegang erat handphone kimbum.
“hei kalau fotomu dipajang disana, bisa – bisa moodku selalu kacau setiap aku pulang karena yang per-tama kali kulihat dirumah ini adalah fotomu.”tukas kimbum
“lancar sekali kau menghinaku, memangnya fotoku kau anggap apa.. kau anggap racun serangga apa!!!. Pokoknya aku tidak akan menyerahkan hpmu sebelum kau pajang fotoku disana.”tukas so eun beranjak dari sofa dan melangkah menuju kamarnya, namun kimbum menarik tangannya sehingga so eun jatuh dipelukan kimbum.


Dan tanpa sengaja kimbum mencium bibir soeun, mereka berdua terdiam mencoba mencerna apa yang terjadi dengan posisi yang masih sama, dan setelah fikiran mereka menyatu akhirnya mereka menyadari dan ………..
Pletak ….. jitakan mantap mendarat mulus dijidat kimbum. Setelah itu so eun pun langsung ‘ngibrit’ menuju kamarnya.
Kimbum hanya mengusap – usap kepalanya, dan mengaduh kesakitan. “kenapa dia menjitakku? Aku kan tidak sengaja.”rutuk kimbum.
So eun berlari menuju kamarnya, ia tutup pintu kamarnya rapat – rapat kemudian ia biarkan tubuhnya rebahan dikasur. Ia menyentuh bibirnya sambil berusaha mengingat insiden barusan. “oh my God, my first kiss !!!!!”teriak so eun

Ia memukul – mukul kepalanya dan menjambak – jambak rambutnya sendiri, berusaha agar tidak mengingat insiden tadi, rasanya malu sekali.
“ahh … sial”gumam so eun yang mendengar ada panggilan dihandphone kimbum. Ia bingung antara memberikannya pada kimbum atau tidak karena ia malu sekali untuk bertemu kembali dengan kimbum.
“bagaimana ini? Ah biarkan saja, lagipula aku sudah bilang padanya aku akan kembalikan handphonenya kalau fotoku sudah ia pindahkan diruang tamu.”gumam so eun dalam hatinya.
Ia berusaha memejamkan matanya tapi entah mengapa ia tak bisa terlelap. So eun pun beranjak dari tempat tidurnya. Ia berjalan menuju jendela melihat lukisan malam yang indah.
Kimbum berjalan gontai menuju kamarnya, sejenak ia menatap pintu kamar soeun dan tersenyum, kemudian ia lanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Ia lemparkan tubuhnya kekasur yang empuk, dan berusaha menutup matanya. Tapi seperti halnya so eun, kimbum tak mampu menidurkan dirinya. Ia pun melangkah meraih gitar kesayangannya dan mulai memainkannya sembari menatap langit malam yang bertabur bintang.


Esoknya.
So eun telah bersiap untuk berangkat menuju lokasi shooting untuk drama barunya kali ini. Pagi – pagi sekali ia sudah bangun untuk memasak. Memang sudah menjadi kebiasaan so eun ia harus bangun pagi dan memasak untuk sarapan baru setelah itu ia mandi dan mempercantik diri.
So eun meraih tas dan kunci mobilnya. Sejenak langkahnya terhenti saat akan membuka pintu. Tersirat ragu dalam hatinya untuk membuka pintu, karena terlintas insiden tadi malam.”aduh apa yang harus kulakukan. Si brengsek itu sudah bangun apa belum yah?”gumam so eun
“ah tapi aku kan harus berangkat. Aku harus pura – pura tidak apa – apa. Aku tidak boleh terlihat kalau aku malu.”tambah so eun “FIGHTING”gumamnya pelan sembari mengepalkan tangannya.
So eun pun mulai membuka pintunya namun tanpa ia sangka kimbum sudah ada didepan pintu kamar-nya. Posisi kimbum antara ingin mengetuk pintu atau menjitak.
So eun terkejut melihat kimbum ia mulai salting.
“se…..sedang apa kau didepan kamarku.”ujar so eun terbata – bata
“a… aku hanya akan membangunkanmu. Tapi ternyata kau sudah bangun, ayo turun kita sarapan”ujar kimbum sembari mengedip – edipkan matanya dengan tatapan yang tak terarah dan memainkan ba-junya (klo orang salting biasanya begini *pengalaman author*) ia pun ngeloyor turun kebawah menuju ruang makan.


So eun tidak menjawab apa – apa. Kemudian ia mengipas – ngipas wajahnya yang mulai terlihat me-rah.”kenapa dia muncul sebelum aku siap bertemu dengannya?”keluh so eun.
Diruang makan.
“kenapa kau lama sekali? Aku keburu lapar jadi aku duluan makan.”ujar kimbum dengan mulut dipenuhi makanan.
“ya tidak apa – apa..aku lihat juga kau makan seperti korban busung lapar begitu”.jawab so eun singkat.

Suasana hening, kimbum terlihat asyik dengan makanannya, sedangkan so eun ia seperti tidak selera makan. Kimbum memperhatikannya kemudian ia berkata “aku sudah memindahkan fotomu keruang tamu semalam jadi mana handphoneku?”
So eun tersedak mendengarnya, ia jadi salah tingkah mengingat karena handphone terkutuk itulah terjadi insiden yang menurut so eun mengerikan dan memalukan baginya. “ah …. Iya aku ingat.”ujar so eun sekenanya dan mulai menuangkan air putih kegelasnya.
“so eun apa kau malu padaku karena kita berciuman semalam?”ujar kimbum dengan wajah tanpa dosa berusaha menutupi hatinya yang juga sebenarnya malu.
So eun tersedak lagi mendengar hal itu. Kali ini lebih hebat, air yang ia minum meluncur indah kewajah kimbum. “ah maaf …. Maaf aku tidak sengaja.”ujar so eun
“kau itu kenapa so eun? Kenapa kau menyembur wajahku seperti sedang menyiram bunga saja?”ujar kimbum

“iya maaf sini aku bantu kau membersihkannya.”tukas so eun. Ia pun meraih sapu tangan dari tas nya dan berusaha membersihkan wajah kimbum, beberapa saat kemudian mata mereka beradu dan wajah mereka dekat, so eun gugup ia pun mulai menjauhkan wajahnya dan melempar sapu tangan itu kewajah kimbum.”bersihkan saja sendiri, aku harus pergi dulu.”ujar so eun terburu – buru dan meraih tas dan kunci mobilnya kemudian bergegas keluar.
“kenapa wanita selalu aneh?”rutuk kimbum dan melanjutkan kegiatannya mengelap wajahnya dan makan.”ternyata dia pintar masak juga.”puji kimbum.

Di restoran ….
“ada apa kau memintaku kemari?”Tanya ji yeon
“hei tenang saja, pesan dulu makananmu nanti baru kita bahas.”ujar seung ho
“tapi aku tidak bisa lama – lama, aku harus segera ke lokasi shooting.”ujar ji yeon
“baiklah kalau memang begitu keadaannya. Aku akan langsung pada intinya saja.”tukas seungho
“ya aku siap mendengarkan.”gumam ji yeon yang mulai serius menatap seung ho .
“aku ingin so eun kembali jadi pacarku.”tukas seung ho dengan mantap diiringi senyum manisnya
Tentu saja pernyataan itu membuat ji yeon kaget “apa? Kau ingin kembali pada so eun? Ta… tapi kena-pa?”Tanya ji yeon terbata – bata.

“aku baru menyadari kalau aku masih menyukainya, aku begitu bodoh saat itu yang berfikir bahwa kalau aku berpacaran dengannya maka aku akan lebih terkenal, dan bukan hanya itu aku selingkuh didepan matanya.”tukas seung ho dengan raut wajah mengkhawatirkan.
Ji yeon tercekat, ia tak menyangka bahwa seung ho mencintai so eun. Hatinya seakan tersayat – sayat mendengar pengakuan itu, ia merasa tak ada lagi harapan baginya untuk bersama seung ho, walau se-benarnya sekalipun seung ho tak mencintai so eun pun ia merasa tak mungkin baginya bersama dengan seung ho , karena ia tau betul bahwa so eun masih mencintai seung ho walau enggan baginya untuk mengulang lagi kisahnya dengan seung ho.
“ji yeon? Kau tidak apa?”ujar seung ho yang mengibas – ngibaskan tangannya kewajah ji yeon yang tengah melamun.
“ah maaf, aku tak apa.”jawab ji yeon berusaha tenang.
“ah aku kira kau kenapa.”guman seung ho
“seung ho, lalu apa tujuanmu mengatakan ini padaku?”Tanya ji yeon dengan nada suara yang serak.
“kau adalah sahabat baik so eun, karena itu aku ingin kau membantuku untuk bisa kembali padanya. Aku yakin kau pasti bisa.”gumam seung ho
“a… aku tidak yakin kalau so eun mau kembali padamu, mengingat perlakuanmu padanya dulu.”gumam ji yeon
“karena itu aku mohon bantuanmu.”ujar seung ho sembari menggenggam tangan ji yeon dengan tata-pan penuh harap.


Ji yeon hanya bisa menatapnya lesu, ia tak tau harus bagaimana. Semuanya terasa kelabu saat itu. Ia bisa merasakan bahwa seung ho begitu tulus mengatakannya, ingin ia membantu seung ho sekedar hanya untuk membuat seung ho bahagia tapi bagaimana dengan hatinya yang terlanjur begitu menyukai seung ho. Bahkan bisa dibilang mencintainya.
“aku tidak tau, tapi akan kuusahakan untuk membantumu semampuku.”ujar ji yeon dengan nada lesu.
“terima kasih ji yeon.”ujar seung ho, beberapa saat kemudian seung ho melangkah mendekati ji yeon dan mengecup kening ji yeon.”aku tidak menyesal meminta pertolonganmu.”gumam seung ho sambil senyum – senyum bahagia dan duduk kembali ditempatnya kemudian memanggil pelayan restoran tersebut.
“ya Tuhan, tolong aku. Aku bahagia melihatnya tersenyum bahagia seperti itu, tapi mengapa bukan karena aku? Kenapa harus karena sahabatku? Bagaimana dengan hatiku? Apa aku memang harus mengalami cinta sendiri seperti ini?”keluh ji yeon dalam hatinya.
“seung ho.” Teriak seseorang disampingnya
“vida?”ujar seung ho yang juga kaget.
Ji yeon tidak bereaksi apa – apa saat itu, ia masih anteng dengan curhatan dalam hatinya pada Tuhan.
“sedang apa kau disini?”Tanya seung ho pada wanita yang bernama vida itu, vida adalah sahabat seung ho saat SMA, mereka sangat akrab dan baru kali ini mereka bertemu lagi setelah kelulusan.
“ini kan restoran milikku.”ujar vida
“benarkah? Kenapa aku baru tau? Padahal ini adalah restoran favoritku.”ujar seung ho pada sahabatnya itu
“benarkah? Hahahhaah ….. tentu saja makanan disini enak bukan? Nenek moyangku sendiri yang meraciknya.”ujar vida membanggakan diri sembari memperlihatkan foto nenek moyangnya pada seung ho dan ji yeon.
Vida terus saja berceloteh mengenai nenek moyangnya itu sampai akhirnya tiba pesanan seung ho dan ji yeon. Dan kemudian vida menceritakan asal muasal makanan yang sedang dinikmati oleh seung ho dan ji yeon. “aku kapok kerestoran ini lagi kalau vida ada.”keluh seung ho dalam hati sambil terus berusaha menyimak obrolan vida.
Ji yeon pun bergumam dalam hatinya “benar – benar berjiwa dagang sejati!”*pisss vida.


Di lokasi shooting AGDFTWTB …
“rahmi apa benar so eun hari ini shooting disini?”Tanya nden pada rahmi
“tentu saja aku yakin, lagipula aku sudah menyelidikinya dan memeriksanya kemarin.”tukas rahmi yang serius mengendap – endap.
“oh…. Tapi kenapa kita harus berpakaian seperti tentara dan menghitam – hitamkan wajah kita?”Tanya lulu yang mengikuti dibelakang nden
“iya rahmi kenapa?”Tanya nden pula
“ini supaya kita tidak ketahuan.”gumam rahmi
“ketahuan apa memangnya?”Tanya lulu lagi
“ya kalau kita netizens, dan kita bisa mendapatkan info lebih banyak tentang kim so eun.”tukas rahmi.
“tapi menurutku ada cara yang lebih normal.”gumam nden
“apa?”Tanya lulu kemudian
“kita berpakaian biasa dan berdiri disana seperti yang lain, mereka yang menonton eunnie shooting, mereka juga kan melihat lebih dekat.”ujar nden
“iya rahmi, kalau mengendap – endap seperti ini aku takut kita disangka maling, apalagi posisiku dibela-kang nden, aku takut dia kentut,”ujar lulu
“aish …. Enak saja, aku kentut kalau belum melaksanakan titah alam.”gumam nden sembari menjitak kepala lulu dengan walky talky miliknya.
“awww ….. sakit….”ujar lulu mengaduh
“shuuuttttt ….. jangan berisik, eh coba lihat disana ada ………………kimbum!!!!”teriak rahmi yang terkejut melihat kedatangan kimbum ke lokasi shooting so eun.
“apa? Mana lihat?”ujar nden
“iya aku juga ingin lihat.”gumam lulu yang kebagian mengintip diposisi paling bawah.
Kimbum membuka kacamata hitamnya dan menghampiri so eun yang tengah serius membaca scenario miliknya sambil menikmati lezatnya kue soes kesukaannya. So eun menatap orang dihadapannya dari bawah sampai keatas. Ia tertegun melihat sosok tampan dihadapannya, tak terasa kue soes nya jatuh. Dengan sigap so eun berusaha bersikap biasa “ada apa kau kemari?”Tanya so eun ketus
“kau belum memenuhi janjimu.”ujar kimbum
“apa?”Tanya so eun kemudian.
Kimbum mendekatkan wajahnya dengan wajah so eun, ia berpegangan pada kursi so eun “mana handphoneku?”gumam kimbum sambil tersenyum manis.
“di….ditasku.”ujar so eun tergagap sembari menunjuk kearah tasnya.
Kimbum pun meraih tas so eun dan meraba – raba didalamnya. Ia pun menemukan benda yang ia cari. Sebuah cellphone berwarna hitam dengan gambar spiderman menghiasnya. “jackpot.”ujar kimbum
“kenapa kau mengacak – acak isi tasku?”ujar so eun yang kemudian merebut tasnya dari tangan kim-bum.
“karena kau terlalu terpesona padaku sehingga kau hanya bisa diam dan bukannya mengambil hand-phoneku.”tukas kimbum
So eun terkejut karena kata – kata kim bum benar. Ia terlihat salah tingkah “aish …. Kau mulai mencari masalah denganku, sudahlah kau sudah tidak ada kepentingan lagi disini bukan? Cepat pergi aku harus konsen bekerja.”ujar so eun
“kata siapa urusanku sudah selesai? Aku kesini bukan hanya ingin mengambil handphoneku, tapi aku juga ingin memberimu ini.”ujar kimbum sembari menaruh tas yang sedari tadi ia gendong.
“apa ini?” Tanya so eun sembari memeriksa isi tasnya.
“tadi kau makan sedikit sekali, jadi aku membelikanmu ini. Karena makanan dirumah tadi sudah aku habiskan.”ujar kimbum.
“kenapa kau perhatian sekali padaku?”ujar so eun dengan mata sedikit menyelidik
“tentu saja aku harus perhatian karena kau istriku.”ujar kimbum sembari duduk dihdapan so eun dan mulai membuka kotak makanannya.
“tapi kita kan hanya pura- pura, ini hanya reality show.”gumam so eun
“sudahlah ayo makan.”gumam kimbum sembari memasukkan nasi kemulut so eun yang tengah siap bercuap – cuap lagi.


So eun terpaksa harus memakan makanan yang kimbum suapkan padanya. “apa – apaan dia, bersikap manis didepan semua orang seperti ini, dirumah dia kasar sekali padaku tapi didepan orang banyak ia bisa bersikap baik.”rutuk so eun dalam hati.
“wah oppa bummie menyuapi eunnie…. Ugh so sweet !!!”ujar lulu yang masih melakukan kegiatan mengintipnya bersama rahmi dan nden.
“iya, mereka mesra sekali.”ujar nden yang mulai terlihat mupeng
“ya tapi apa ini bagian dari reality shownya? Coba lihat tidak ada kamera bukan disini?”ujar rahmi me-nyelidik.
“ah iya kau benar. Tidak ada kamera dari WGM.” Ujar nden yang mulai menyadarinya.
“betul betul betul ….. wah akan semakin seru pastinya.”ujar lulu

Drrt………drrrtt…………… getar handphone diiringi ringtone lagu sorry sorry dari suju pun mengalun.
“handphone siapa itu?”Tanya lulu
“sepertinya milikku.”ujar nden sembari meraba – raba saku bajunya. “si cerewet” begitu tulisan dilayar handponenya.
“siapa?”Tanya rahmi
“adikku.”gumam nden yang kemudian mengangkat panggilannya.
“yoboseyo …”sapa nden
“eonnieeeeeeeeeeeeeeeeee ………………”teriak gadis, adiknya nden, putrid kedua dari ahjuma dina.
“aishhhhh….apa kau tidak bisa bicara lebih pelan?”rutuk nden pada adiknya
“aku tidak peduli, cepat katakan kau ada dimana?”Tanya gadis
“ah memangnya kenapa?”Tanya nden
“kau membawa roll rambutku kan ??? Ayo cepat kembalikan aku membutuhkannya.”rengek gadis
“aishhhhhhh….aku tidak bisa pulang sekarang, aku sedang dalam misi penting.”ujar nden
“ahhhhhh ………. Aku tidak peduli, pokoknya cepat pulang,,,,,hari ini aku akan pergi berkencan dengan pacarku.”ujar gadis
“ahhhhh …………..kau memangnya roll rambutmu hanya satu?”gumam nden
“kalau yang kau bawa hanya satu aku tidak perlu menelponmu, tapi kau bawa semuanya.”ujar gadis
Nden memeriksa tasnya dan benar saja roll rambut milik gadis ia bawa sperangkat malah beserta cato-kannya.”hehehehhe ….. mian adikku aku lupa.”ujar nden sambil cengar cengir kayak kuda.
“tuh kan ….. ayo cepat pulang. Kalau kau tidak pulang sekarang juga jangan harap aku akan menyisakan makanan untukmu.”ancam gadis
“de……………setelah selesai misiku aku akan pulang.”gumam nden
“pokoknya segera !!!!”teriak gadis yang kemudian memutuskan hubungan telponnya dengan kakaknya itu.
“nden emang kamu mau buat apa dengan roll dan catokan itu?”Tanya lulu
“iya nden, kau mau buat salon keliling yah?”ujar rahmi usil
“ah aku tidak tau juga apa tujuanku, kukira ini suatu saat akan berguna.”tukas nden
Lulu dan rahmi hanya nyengir menatap kelakuan sahabatnya yang satu ini. “roll rambut??? Apa gunanya untuk misi sekarang ini???? Menjelang gila n’den”. Ucap lulu dengan wajah mikirnya.


“hei aku sudah kenyang kenapa kau masih menyuapiku?”teriak so eun
“kau harus makan yang banyak, hari ini kau kan shooting sampai malam.”ujar kimbum
“kenapa kau tau aku shooting sampai malam?’ Tanya so eun
“tentu saja, aku sudah menanyakannya pada manajer hwang. “ujar kimbum
“gezzzzzz ……… hei kalau begitu cepatlah kau pergi, lagipula kita tidak sedang shooting WGM kan ?”Tanya so eun
“iya.”gumam kimbum singkat
“apa kau tau, kalau begini ini akan menimbulkan skandal kalau kita benar2 pacaran.”tukas so eun
“ah sudahlah jangan banyak bicara habiskan makananmu dulu.”tukas kimbum dan menyuapkan maka-nan pada so eun tiba – tiba.

Dengan terpaksa soeun harus mengunyah lagi makanan yang dipaksa masuk kemulutnya tersebut. Ia merasa kesal dengan kelakuan kimbum saat itu. “apa dia tidak merasa kalau sekarang kami sedang di-perhatikan oleh orang banyak?”rutuk so eun sembari melihat kesekelilingnya.
“setelah selesai kau makan aku akan pergi.”gumam kimbum sambil tersenyum manies.
“pergi saja, kalau bisa sekarang.”ujar so eun dengan sinisnya.
“kau jangan merindukanku.”ujar kimbum
“hah…. Aku berani dilempar kejurang kalau aku merindukanmu.kalo aku merindukanmu..langit pasti gelap di sertai hujan dan petir yang berbarengan..kau tahu itu”rutuk so eun
Kru film dan penonton hanya tersenyum – senyum melihat kelakuan mereka berdua yang tidak akur tapi terlihat serasi. Termasuk para pemain inti AGDFWTB, apalagi yang berperan menjadi kekasih so eun hanya tersenyum menyaksikan dua manusia heboh itu.

Di bar

“hai bum? Bagaimana kabarmu?”Tanya onew menyambut kedatangan kimbum.
“baik sekali.”ujar kimbum kemudian ia duduk disamping jung hwa
“bagaimana dengan rencana kita?”Tanya seung gi membuka suara
“rencana yang mana?”Tanya kimbum
“hai bro … tidak mungkin kau lupa kalau kau akan membuat kim so eun jatuh cinta padamu dan kemu-dian meninggalkannya.”ujar jin woon menjelaskan
“proyek 10 juta won? Tentu saja aku ingat.”tukas kimbum sambil tersenyum sinis
“lalu bagaimana apa kau sudah mulai menggalakan proyekmu itu?”Tanya onew
“tentu saja, bahkan sepertinya Tuhan merestui rencana kita ini.”ujar kim bum sembari mengingat kembali insiden ciuman itu. Dia pun mulai tersenyum sambil menyentuh bibir mungilnya itu.
“maksudmu?”Tanya jung hwa sembari menatap lekat kimbum
“hahahahaha ….. sudahlah tidak usah difikirkan, lebih baik kalian siap – siap saja untuk mengumpulkan uang 10 juta won untuk membayar taruhan padaku.”ujar kimbum yang kemudian menenggak minuman didepannya.
Dirumah ji yeon…
Ji yeon terduduk lesu dihadapan laptopnya, ia menerawang jauh kedalam khayalnya. Ia mulai merangkai kembali ingatan lalu yang terjadi. Hatinya hancur saat ini. Ji yeon mulai menaruh jari – jarinya pada tuts tuts laptop mencoba menguraikan perasaannya.



Dear diary ….

Hari kelabu menghampiriku …..
Hari ini kudapati kenyataan pahit mengenai kisah cintaku. Mengapa disaat aku mulai mencoba menge-pakkan sayapku aku harus menderita karena sayapku patah. Mengapa pengharapanku saat ini harus bukan aku yang dapat? Mengapa seseorang yang mendapatkannya haruslah sahabatku? Tuhan bantu aku untuk melakukan yang terbaik, bukan hanya untukku tapi juga untuk semua yang kusayangi dan menyayangiku.
Haruskah kutinggalkan cinta yang saat ini menjadi harapan dan tumpuanku untuk hidup? Lalu bila ia kulepaskan bagaimana aku bisa bertahan?
Apakah selama ini ia tidak mengakui keberadaanku yang selalu bersamanya, mendengar segala keluh kesahnya, dan menjadi sandarannya? Merasakah dia bahwa cukup berarti dirinya untukku?
Mengertikah ia bahwa hanyalah dia yang terindah yang pernah terjadi dihidupku?
Lihatlah aku dan hatiku yang terus mendengungkan namamu dalam setiap nafasku…
Yang terkasih ….
Akan kucoba melakukan yang kau inginkan sekedar untuk buatmu tersenyum sekalipun mungkin perih yang harus kuraih. Tapi coba pahamilah bahwa kulakukan ini karena aku mencintaimu dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuanku.
Aku ingin membuatmu sempurna dimataku dengan ketidaksempurnaanku …
Aku harap kau tau dan menyadari bahwa yang terbaik untukmu hanyalah aku
Untuk selalu yang kuharapkan
Yoo Seung Ho

By Park Ji Yeon

Ditutupnya laptop kesayangannya tempat ia curahkan segala rasa dan asa. Ia rebahkan tubuhnya dika-surnya. Dan mencoba pejamkan matanya namun tak bisa. Hatinya terus berdebat memilih keputusan yang tepat “what should I do?”batinnya.


TO BE CONTINUED …
Bagaimana kelanjutannya?? tunggu WGM part 4

"> Secret - Friends [God Of Study OST].

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger