Hanbok Couple & Bonjuk cheers on World Cup

Pasangan hanbok dari drama KBS sehari-hari, "Suatu Hari Baik Untuk Angin Untuk Blow" meraih banyak perhatian dari mereka selcas

Jin Yi Han-upload foto dengan istri layar nya Kim Eun Jadi ke-Nya Cyworld pada tanggal 25. Netizens yang telah melihat foto dinyatakan bahwa, "Ekspresi dua baik untuk satu sama lain" "Aku sangat cemburu" "Sepertinya mereka sedang jatuh cinta" "Apakah mereka berkencan untuk nyata?", Dll Meskipun mereka 11 tahun terpisah, orang mengatakan bahwa sulit untuk membedakan usia. Mereka telah mendapatkan nama "Pasangan Hanbok", dan menerima dukungan dari viewers.


Via StarNews


On sisi lain, Bonjuk telah beberapa gambar baru mendukung Piala Dunia muncul di Afrika Selatan:


Dari penampilannya, aku berani So Eun adalah satu-satunya yang memperbaharui kontrak dengan Bonjuk. Yah, aku tidak menyalahkan Kim Bum. Dia seperti pecandu proyek ... jadi paling mungkin dia terlalu sibuk. Oh, dia terluka pergelangan tangannya sehingga harus di cor selama 2 minggu, tapi tidak ada yang terlalu serius.


Saya juga baru saja diringkas artikel. Kata demi kata terlalu bertele-tele ... lol.


credit: bumsso wordpress, google terjemahan, starnews

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kim So Eun transforms into a bride

Kim So Eun karakter's Oh Bok akan menikah Dae Han (Jin Yi Han) dalam episode 81 (Mei 25) A Good Day For The Wind To Blow.

Aku tidak percaya mereka sudah menikah! Apa yang akan terjadi dalam 40 + episode berikutnya?






ada foto nih yang menyenangkan hati.... ini dia

makasih buat yang edit, moga masuk surga... AMIN.. moga tuh gambar jadi kenyataan... AMIINN


credit: bumsso wordpress, soeulmates Indonesia, baidu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kim Bum attended Lee Bum Soo’s wedding

Kim Bum mengucapkan selamat kepada seniorna Lee Bum Soo dan pengantin wanita Lee Yoon Jin.

Aku ingin tahu apa yang terjadi pada pergelangan tangannya ...

Tidak, So Eun tidak ada di sana. Aku bahkan tidak tahu apakah dia tahu Lee Bum Soo. Dia (Lee Bum Soo) dan Kim Bum maen film Gosa bersama-sama.

Dia tampak lebih muda dengan rambut yang baru. Tidak menganggap hal itu mungkin.






credit: bumsso wordpress, soeulmates Indonesia, baidu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

WE GOT MARRIED : PART 4

ANNYEONG HASEYO... MATES SEMUA.....
kali ini giliran saya yg lanjutin nih ff yg part 4 nya... bagi yg udah nungguin... langsung dibaca dibaca...



Dengarkanlah nyanyian hatiku yang terus menyenandungkan namamu
Perhatikanlah mataku yang terus membiaskan bayangmu
Rabalah kedalaman hatiku dan di sana,
akan kau temukan cinta putih yang kupersembahkan hanya untukmu.


Ting nong ….. *ceritanya suara bel rumah
So eun yang tengah sibuk berbenah mendengar suara bel berbunyi, ia pun menghampiri ke pintu mencoba melihat siapa yang datang. “siapa yang datang pagi – pagi begini yah?” batinnya.


“Annyeong ……………” teriak seorang perempuan di hadapannya dengan gaya khas meloncat – loncat dan memainkan tongkat yang ia pegang. Ya, siapa lagi kalau bukan peri soeul.
“hah???? Kau??? Peri …….” ujar so eun yang masih berpikir berusaha mengingat – ingat nama orang yang di hadapannya.
“aku peri soeul, kim so eun.” ujar peri soeul
“ah iya, mian aku lupa, terlalu banyak hal yang terjadi di hidupku sehingga membuatku banyak melupakan hal – hal kecil.” ujar so eun sembari menggaruk – garuk kepalanya yang tidak gatal.
“siapa yang datang?” Tanya kim bum yang tiba – tiba berada di belakang so eun.
So eun pun menoleh ke arah kim bum, kemudian ia menunjuk peri soeul, “itu dia ….” ujar so eun
“kau??? Ada apa kemari?” Tanya kim bum
“aku kemari akan memberikan games kedua untuk kalian.” ucap peri soeul
“apa?” gumam so eun dan kim bum berbarengan.
“taraaaaaaaaaaaaaaaa ……………” peri soeul memperlihatkan seorang anak balita berumur sekitar 2 tahun ke hadapan so eun dan kim bum. “kalian harus mengurusnya. pokoknya segala keperluannya selama satu hari ini. Kalian mengerti?” tukas peri soeul kemudian.

So eun dan kim bum shock mendengar games kedua yang harus mereka lakukan ini. Tatapan mereka nanar, serasa ada petir menyambar ke rumah mereka. “ta….tapi……” kim bum menggantungkan kalimatnya saking speechlessnya.
“eits….kalian tidak bisa menolaknya, ini sudah menjadi peraturan. Anggap saja anak ini anak kalian sendiri. Oh iya nama anak ini adalah yoo geun. Kami akan menjemput anak ini lagi sekitar pukul 9 malam.” tukas peri soeul sembari menaruh yoo geun kepangkuan so eun dan memberikan tas bayinya pada kim bum.


“bye ….. semoga berhasil….aja aja fighting!!!” ujar peri soeul yang kemudian berlalu pergi.

So eun dan kim bum masih dalam keadaan shock, ia kemudian saling berhadapan dan “kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa …………….” teriak mereka berbarengan, yoo geun yang melihat hal itu kemudian menangis kencang.
“cup cup cup …….” ujar so eun berusaha menghibur sembari menimang – nimang yoo geun.
“ah kenapa ini, kenapa gamesnya harus yang seperti ini?” rutuk kim bum, ia pun berjalan gontai menuju sofa.
“cup cup cup …. Tenang yah sayang kau jangan menangis, ayo senyum….” ujar so eun yang masih berusaha menenangkan tangisan yoo geun.


“hei ….coba lihat isi tas bayi itu ada apa saja? Mungkin ada sesuatu yang bisa membuat dia diam.” ujar so eun
Kim bum pun membuka tas bayi tersebut dan mengobrak – abrik isi tas tersebut. Popok, baju, celana, bubur bayi, mainan, susu, bedak bayi, alat mandi bayi, minyak wangi bayi dan dot. “mungkin dia lapar, aku akan membuatkannya bubur bayi.” ujar kim bum yang kemudian bergegas menuju dapur untuk membuat bubur bayi. Sedangkan so eun duduk dan menaruh yoo geun di karpet, ia berusaha menenangkan tangisan yoo geun dengan mengajaknya memainkan mainannya.
“so eun, ini buburnya.” ujar kim bum dengan lari – lari kecil
“mana aku lihat,” gumam so eun, ia pun mencolek sedikit buburnya untuk merasakan apakah cukup suhunya. “bum, ini terlalu panas dan encer. Coba kau buat lagi,” tukas so eun
Kim bum mengangguk mengerti. Ia pun kembali ke dapur untuk mengganti bubur yang tadi gagal.

Beberapa saat kemudian kim bum kembali dengan bubur dan susu yang baru. Ia menyerahkannya pada so eun untuk diuji kelayakannya dulu, setelah so eun mantap menyetujui bahwa bubur dan susunya dapat diberikan pada yoo geun, so eun pun mulai menyuapi yoo geun.
“a………. sayang, ayo makan.” gumam so eun sembari menyodorkan bubur ke mulut yoo geun. Dan yoo geun pun membuka mulutnya dan memakan bubur tersebut. So eun tersenyum melihatnya. Begitu pula dengan kim bum yang sedari tadi memperhatikannya.


“hei kenapa kau? Ayo bantu aku agar dia mau makan. Jangan diam terus.” rutuk so eun
“siapa yang diam, tadi kan aku sudah membuatkan makanan untuknya.” balas kim bum
“de …….bangga sekali kau.” ujar so eun
“tentu saja.” jawab kim bum singkat.
“mana susunya.” ujar so eun
“ini.” kimbum menyodorkan botol susu pada so eun. So eun pun meraihnya dan menyodorkannya pada yoo geun. Namun ternyata yoo geun menolak. Ia tidak mau meminum susunya.
Yoo geun merangkak menuju so eun ia pun menepuk – nepuk dada so eun. Sontak so eun terkejut dengan kelakuan yoo geun, begitu pula dengan kim bum.
“mungkin dia ingin minum susu murni.” ujar kim bum


“susu murni?” Tanya so eun yang bingung dengan saran kim bum.
“iya, ini.” ujar kim bum sembari memegang dadanya sendiri dengan wajah memerah.
“ma…..maksudmu?” Tanya so eun lagi
“itu….aisshh apa kau tidak mengerti.” ujar kim bum. Ia kemudian menunjuk dada so eun. Sontak so eun kaget dan malu.
“ah tidak!!!” teriak so eun reflex dia mendekap dadanya.


“ya, tapi anak itu ingin asi bukan botol susu.” ujar kim bum
“apa kau gila? Mana mungkin aku bisa memberi asi. Aku kan bukan ibu kandungnya.” tukas so eun
‘ya tapi bagaimana lagi.” timpal kim bum
Mereka berdua bingung, mencari cara agar yoo geun mau minum botol susu tersebut. Akhirnya setelah main kuda – kudaan sampai main kuda lumping segala yoo geun mau meminum susu botol tersebut.


***************
Di tempat lain….
“lihat artikel di blog Triple S.” Teriak dita pada 2 temannya bella dan icha annisa.
“ada apa?” Tanya bella yang penasaran dengan yang dikatakan dita, diikuti dengan icha.
“kim bum dan kim so eun dekat di luar shooting WGM.” ujar dita
“wah,,,iya.” gumam icha
“wah hebat yah triple S bisa bikin berita kayak begini. Coba baca deh paragraf pertama. Mereka mengintai langsung ke lokasi kejadian.” tukas bella
“kyaaaaaaaa …..keren! Oh yah bagaimana kalau kita tanya langsung ke eonnie – eonnie triple S?” saran dita
“oke. That’s a great idea!!!” tukas icha.


****************
“kim bum, aku titip yoo geun dulu. Aku mau memasak air untuk mandinya.” ujar so eun pada kim bum.
“de ….. aku akan menjaganya.” gumam kim bum
“gomawo.” gumam so eun yang kemudian beranjak menuju dapur untuk memasak air
“eh so eun, tunggu sebentar, kenapa tidak dimandikan di kamar mandi dengan menggunakan bath up saja, di sana kan ada air hangatnya?” usul kim bum


“ah iya kau benar. Ternyata kau pintar juga, bum.” ujar so eun
“aku memang pintar, tidak sepertimu.” gumam kim bum
“apa kau bilang?” Tanya so eun
“ah tidak, sudah cepat siapkan saja air hangatnya.” ujar kim bum
So eun pun melangkah menuju kamar mandi untuk menyiapkan air agar yoo geun bisa mandi. Sedangkan kim bum mengasuh yoo geun.


***************
Di kantin SMA Shinhwa
“eonnie triple S!!!” teriak bella, dita dan icha.
Serentak rahmi, nden dan lulu menoleh ke arah yang memanggilnya.
“ada apa?” sapa rahmi sambil mengunyah makanan
“eonnie, jadikan kami sebagai titisan kalian.” ujar bella
“titisan??? Maksudnya?” gumam lulu
“iya, kami ingin belajar jadi netizens kayak kalian.” tambah dita
“netizens??? Oh kalian ingin jadi seperti kami?” tukas nden
“betul betul betul” timpal icha.
“hahahahha ….. ada upin dan ipin di sini.”gumam nden
“siapa?” Tanya rahmi
“lulu dan icha, mereka berdua suka bilang betul betul betul menirukan upin dan ipin hahahahah ….” tawa nden semakin hebat dan mengelegar.
“aishhhhh…. Nden aneh banget.” rutuk lulu yang sibuk dengan makanannya.
“emang iya kan?” ujar nden yang kemudian nyamber es goyobod di depannya. (memangnya di Korea ada? *rahmi)
“udahlah! Oh iya dita, bella, dan icha mau jadi netizens juga yah?” Tanya rahmi
“iya eonnie, kita janji bakalan jadi murid yang baik dan ramah lingkungan.” tukas dita dengan semangat.
“oke deh, tunggu panggilan dari triple S aja yah.” ujar rahmi
“oke!!!” ujar dita, bella, dan icha serempak.


*****************
Keciprak.... keciprak.... *ceritanya suara percikan air
“hahahaha ….kau lucu sekali yoo geun, sudah jangan dimainkan air sabunnya.” ujar so eun yang sedang sibuk memijat kepala yoo geun dengan shampoo.
“yoo geun kalau kau sudah besar kau harus seperti aku.” gumam kim bum yang juga sibuk menyabuni yoo geun.
“kenapa dia harus sepertimu? Aku kasihan padanya kalau dia sepertimu.” tukas so eun
“memangnya kenapa?” ujar kim bum
“hah….mana mungkin yoo geun selucu ini harus tumbuh menjadi pria menyebalkan dan aneh sepertimu.” tukas soeun.
“hei, kenapa kau selalu memulai menyulut api peperangan denganku?” ujar kim bum yang mulai menghentikan aktivitasnya menyabuni yoo geun.
“aku tidak memulainya, aku hanya mengutarakan perasaanku saja.” tukas so eun yang juga mulai menghentikan aktivitasnya memijat kepala yoo geun.
“huh…..kau belum tau yah, aku dulu saat kecil juga lucu seperti yoo geun.” ujar kim bum
“kalau kau memberiku 100 juta won aku baru percaya.” gumam so eun.
“ya (hei)……………” teriak kim bum sembari mencipratkan air di bath up pada so eun, “aku tidak berbohong.” tambahnya.


“geezzzz….. tidak perlu menciprat segala. Lagipula aku tetap tidak rela kalau yoo geun sudah besar seperti kau.” tukas so eun yang disertai pembalasan dengan mencipratkan air pada kim bum.
“kau …...” ujar kim bum. Lalu terjadilah ciprat – cipratan disertai semprot – semprotan. Yoo geun yang menyaksikan pertempuran antara so eun dan kimbum hanya bisa bereaksi nyengir dengan tatapan miris dan kemudian ia menangis.
“huwaaaaaaaaaaaaaaaa……………” jerit yoo geun dalam tangisnya.
“oh my God, yoo geun kau kenapa?” teriak so eun
“kau apakan dia?” ujar kim bum
“aku tidak melakukan apa – apa, ini karena kau.” ujar so eun sembari menjitak kepala kim bum.
“kenapa karena aku. Dan kenapa kau menjitakku?” tukas kim bum
“karena hari ini aku belum menjitakmu.” gumam so eun.

Kring ……kring…………..*suara telpon
“kau yang angkat.” ujar kim bum
“geezzz……baiklah, tapi angkat yoo geun dia sudah bersih.” ujar so eun.
“de…………” gumam kim bum
So eun pun berjalan menuju telepon yang berdering di ruang tv. “yoboseyo….” sapanya.
“yoboseyo….so eun, ini aku ji yeon.” ujar ji yeon
“hai, ji yeon apa kabar? Ada apa kau menelponku?” tukas so eun
“aku baik, so eun bisakah kita bertemu?”Tanya ji yeon.
“bertemu? kapan?” tukas so eun kemudian.


“kurasa sebaiknya hari ini, kalau kau tidak sibuk sekarang juga.” ujar ji yeon
“ah ………. Bagaimana yah, maaf ji yeon sepertinya aku tidak bisa karena ada sesuatu hal yang harus kukerjakan.” tukas so eun sembari melirik yoo geun yang tengah dipasangkan popok oleh kim bum.
“ahhh….. begitu yah? Kalau begitu bagaimana kalau besok?”Tanya ji yeon kemudian
“sepertinya besok aku ada waktu. Baiklah besok kita bertemu.” gumam so eun yang masih memperhatikan kim bum yang kerepotan memasangkan popok yoo geun.
“ya baiklah, besok akan kuberitahu lagi di mana kita akan bertemu.” ujar ji yeon
“de….. sampai jumpa ji yeon.” ujar soeun yang kemudian memutus hubungan teleponnya.

Kemudian ia melangkah menuju yoo geun dan kim bum. Dan seperti biasanya jitakan lembut nan mantap mendarat indah di jidat kim bum yang pelakunya tentu saja so eun sendiri.
“wadaw …. Kenapa kau menjitakku lagi? Bisa – bisa aku hilang ingatan kalau kau jitak aku terus.” gumam kim bum yang reflex mengusap – usap jidatnya.
“karena aku kesal melihat kau memasangkan popok pada yoo geun seperti itu.” Ujar so eun sembari menunjuk hasil karya kim bum dalam memasangkan popok pada yoo geun yang salah.
“memangnya bagaimana?” Tanya kim bum


“lihat aku.” gumam so eun yang kemudian memperbaiki popok yoo geun dan memperagakannya di hadapan kim bum. Kim bum memperhatikannya diiringi lirikan tajam ke arah so eun. Entah mengapa kim bum menyukai ekspresi itu.


“kau mengerti?” tanya so eun yang mulai selesai dengan kegiatannya memperagakan cara memakaikan popok pada bayi.
“ah iya aku mengerti.” ujar kim bum yang gelagapan karena sebenarnya yang ia perhatikan adalah ekspresi wajah so eun.

Setelah selesai memakaikan baju pada yoo geun, so eun dan kim bum pun mengajaknya untuk bermain ke taman. Kim bum menggendong yoo geun di pundaknya, sedangkan so eun membawa makanan.
“yoo geun, ayo kau mau main apa?” Tanya so eun
Yoo geun pun menunjuk ayunan di depannya. Kemudian kim bum pun menaikkannya pada ayunan tersebut dan mendorongnya, begitu pula dengan so eun. Setelah puas bermain ayunan so eun pun memasang kamera otomatis untuk memfoto yoo geun bersama dengan kim bum dan dirinya. kemudian datanglah seorang gadis penjual bunga dan menghampiri mereka.
“annyeong haseyo…” sapa gadis penjual bunga itu.
“annyeong ….” balas so eun dan kim bum
“hai bolehkan aku menawarkan kalian ini?” ujar gadis itu.
“bunga? Aku suka sekali. Kau menjualnya?” Tanya soeun
“ya aku menjualnya.” ujar gadis penjual bunga tersebut.
“ahhh…. Siapa namamu?” Tanya kimbum
“namaku fatin.” ujar gadis penjual bunga itu yang ternyata bernama fatin.
“oh…fatin. Boleh kucium wangi bunganya?” pinta so eun
“tentu saja eonnie.” ujar fatin sembari tersenyum manis.
So eun pun mengambil setangkai bunga mawar merah dan menghirup wanginya. “wangi sekali bunga ini. Aku menyukainya.” ujar so eun
“tentu saja, itu langsung dari kebun milik keluargaku.” ujar fatin
“benarkah? Mana aku ingin mencium wanginya juga.” ujar kim bum yang tengah menggendong yoo geun.
So eun pun menyodorkan setangkai mawar putih pada kim bum dan kim bum pun mengangguk, “ya harum sekali.” ujarnya.
“belilah mawar merah dan mawar putih ini tuan, karena bunga ini memiliki makna.” ujar fatin
“makna? apa itu?” Tanya so eun
“mawar merah berarti cinta yang membara dan mawar putih berarti cinta yang suci dan putih.” tukas fatin. Ia pun merangkai bunga mawar merah bercampur mawar putih menjadi sebuah buket bunga yang cantik. “belilah satu buket bunga ini untuk istri anda, tuan.” ujar fatin.
“istriku?” gumam kim bum
“ya, eonnie ini cantik sekali dan kalian pasangan yang serasi. Begitu pula dengan anak kalian yang sangat menggemaskan ini. Kalian pasti keluarga yang sangat bahagia.” tukas fatin
“ah……bu….” belum sempat so eun meneruskan kalimatnya mulutnya sudah dibekap oleh kim bum
“ah iya kami keluarga yang bahagia. Aku beli semua bungamu, bagaimana?” ujar kim bum
“benarkah tuan?” gumam fatin
“ya benar. Aku beli semua kalau bisa beserta keranjangnya.” ujar kim bum
“ah baiklah, asal jangan kau beli juga diriku karena aku limited edition. Terima kasih tuan.” ujar fatin seraya menyerahkan sekeranjang bunga pada kim bum.
Kim bum pun meraih keranjang bunga tersebut dan memberikan beberapa uang pada fatin.
“gomawo ….. aku doakan semoga cinta kalian akan abadi.” ujar fatin
“ah iya terima kasih.” gumam kim bum.

Fatin pun pergi dengan riang sambil menghitung pendapatan yang ia dapatkan dari menjual bunga. Ia sangat senang terlebih karena kim bum melebihkan uang bayarannya.


“hei petapa genit, kenapa kau bilang kita adalah keluarga yang bahagia?” ujar so eun sembari menyikut pinggang kim bum.
“hahahhaha …..ini sebagai pelipur laraku.” ujar kim bum
“pelipur lara? maksudmu?” Tanya soeun.
“aku hanya menghibur hatiku karena aku sial sekali bisa berpasangan denganmu.” tukas kim bum seraya melangkah pergi menjinjing keranjang bunga dan meninggalkan so eun yang tengah menggendong yoo geun.
“a….apa??? dia pikir aku tidak sial serumah dengannya? Ya Tuhan, dengarkan curhatku, dengarkan curhatku…..” gumam so eun dalam hatinya dan mengikuti kim bum pulang ke rumahnya.

“ugh aku lelah sekali.” ujar kim bum yang telah tiba di rumah dan menaruh keranjang bunga tersebut di ruang tamu.
“ya aku juga.” timpal so eun.
“lihat yoo geun tertidur.” gumam kim bum
“ya aku tau, aku akan menidurkannya di kamarku.” ujar so eun
“aku ikut.” ujar kim bum yang kemudian mengikuti so eun ke kamarnya.
So eun pun menaruh yoo geun di kasurnya. Hari sudah mulai larut, so eun pun menutup pintu jendela kamarnya dan kemudian duduk sambil menatap yoo geun.
“wajahnya tenang sekali yah?” ujar so eun
“ya, dia lucu sekali saat tidur.” gumam kim bum yang juga ikut – ikutan nonton yoo geun.
“rasanya lelah yang terasa hilang setelah melihat wajahnya.” gumam so eun
“ya berbeda kalau aku melihatmu, rasanya aku ingin marah – marah.” tukas kim bum
“heh…..jangan mulai lagi aku sedang tidak ada tenaga untuk berduel denganmu.” ujar so eun seraya menjitak kepala kim bum.
“aish…. Apa kau tidak puas telah menjitakku 3 kali hari ini? Kenapa kau hobby sekali menjitakku?” gumam kim bum sembari mengusap – usap bagian kepalanya yang terkena jitakan so eun. ”kau bilang sedang tidak ada tenaga, tapi jitakanmu tetap saja bertenaga.” tambah kim bum.
“ah sudahlah jangan berisik yoo geun sedang tidur, nanti dia terbangun.” gumam so eun
“de …. Aku mengerti.” timpal kim bum


Beberapa lama mereka memperhatikan yoo geun, dan tanpa terasa mereka pun tertidur bersama di ranjang bersama yoo geun. Kim bum memeluk yoo geun dan so eun begitu pula dengan so eun. Rasanya segala kelelahan itu terbang, berganti dengan mimpi yang indah.

Ting nong ……. *suara bel bunyi
So eun yang mendengarnya kemudian terbangun mendengar suara dentingan bel rumah berbunyi. Ia pun bangun dari tidurnya dan melihat kim bum terlelap di samping yoo geun dengan tangan yang memeluknya. “dasar petapa genit selalu mencari kesempatan dalam kesempitan” ujar so eun yang kemudian melaksanakan hobbynya yaitu menjitak kepala kim bum.
Kim bum yang sebenarnya belum terbangun reflex mengusap – usap kepalanya yang terkena jitakan so eun.
“dasar petapa genit, tidurnya pulas sekali. Aku jitak saja dia tidak bangun.” gumam so eun. Ia pun melangkah turun menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

So eun membuka pintunya dan...
“annnyeongggggggg ………..” ujar seorang perempuan yang seperti biasanya datang tiba – tiba disertai kostum perinya.
“ah kau peri soeul.” gumam so eun
“hai so eun…. Bagaimana harimu dengan yoo geun?” Tanya peri soeul
“ah menyenangkan.” timpal so eun.
“aku kemari untuk membawa yoo geun pulang. Oh ya kenalkan, ini ibu yoo geun namanya tysha.” ujar peri soeul seraya menunjukkan ibu yoo geun


“ah hallo eonnie tysha.” sapa soeun
“hai kim so eun, terima kasih kau telah menjaga anakku.” ujar tysha sembari membungkukkan badannya yang diikuti oleh soeun.
“oh ya, mana kim bum dan yoo geun?” Tanya peri soeul.
“oh mereka ada di kamar. Yoo geun kelelahan dan kemudian tertidur.” tukas so eun
“wah yoo geun pasti senang sekali hari ini bisa diasuh oleh kalian.” ujar tysha.
“justru aku yang senang karena bisa mengasuh yoo geun yang begitu lucu.” timpal soeun


“siapa yang datang so eun?” Tanya kimbum yang tiba – tiba datang menghampiri sembari mengucek – ucek matanya dan rambut yang berantakan.
“hai kim bum.” ujar peri soeul
“hai peri …..” timpal kim bum
“kenalkan, ini tysha ini ibu yoo geun. Dia kemari karena mau menjemput yoo geun.” tukas peri soeul
“menjemput yoo geun? Oh sudah waktunya yah?” gumam kim bum yang terlihat kecewa.
“ya sesuai perjanjian sekarang waktunya menjemput yoo geun.” tukas peri soeul
“baiklah aku akan membawa yoo geun dulu.” ujar so eun yang kemudian beranjak ke kamarnya untuk mengambil yoo geun.

Setelah beberapa saat kemudian so eun kembali dengan yoo geun dan kim bum pun membawa tas bayi yoo geun. Yoo geun masih tertidur.
“eonnie, ini yoo geun.” ujar so eun seraya memberikan yoo geun pada tysha.
“ya, terima kasih.” ujar tysha

Peri soeul dan tysha beserta yoo geun pun pergi meninggalkan rumah kim bum dan soeun.
Kim bum dan so eun memperhatikan kepergian mereka terlebih yoo geun yang masih tertidur lelap di pangkuan ibunya. Tanpa terasa air mata menetes di pipi so eun, ia agak sedih melihat yoo geun harus pergi. Walaupun mereka baru bertemu dan melalui waktu seharian ini tapi sangat berkesan bagi so eun. So eun pun membalikkan badannya dan melangkah gontai ke kamarnya. Kim bum memperhatikannya, ia pun merasakan hal yang sama seperti so eun.
Kim bum menatap langit malam di jendela kamarnya dan mengenang seharian ini. Ia tersenyum. Sedangkan so eun menatap hasil jepretannya tadi siang bersama yoo geun dan kim bum, ia pun tersenyum menatapnya sembari meraba – raba wajah yoo geun.


TO BE CONTINUED ….

bagaimana kisah kim bum dan kim so eun selanjutnya???
apakah akan ada games yg lainnya, yg akan membuat mereka ribut2??? heheh
tunggu kelanjutannya di WE GOT MARRIED part 5

ide cerita: rahmi, lulu, nden
penulis: lulu
editor: nden
penyunting akhir: rahmi

NB: klo mau dengerin lagunya... klik playnya ya!!!


">

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bonjuk new event

Kurasa Bonjuk masih menggunakan foto terlihat bahwa mereka ditembak selama tahun kontrak dengan Kim Bum & Kim Jadi Eun:

Source: Kim So Eun Baidu


credit: bumsso wordpress, google terjemahan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

More selcas + proposal


Yah awalnya saya tidak ingin memposting ini, tetapi mengapa tidak. Ini untuk mempromosikan drama. Bummie sangat besar pada fanservice selama BOF (yang membuat kita bahagia), jadi sedikit lebih dari Jadi Eun dan costar baru tidak akan merugikan.

Dan btw, itu WS tangan Jin Yi Han pada Jadi wajah Eun dalam posting di bawah ini. Trace mana lengan bajunya adalah. Dia bisa mengambil pic dengan tangan lain, atau Jadi Eun bisa diambil, atau itu adalah hal yang waktunya. Jadi tangan Eun adalah juga tidak besar.

Anyways, Dae Han mengusulkan untuk Oh Bok selama disiarkan di 13 itu. Itu adalah proposal yang sangat romantis (lihat gambar diatas). Aku tidak akan memberikan terlalu banyak rincian di atasnya. Hati-hati untuk diri sendiri! Netizens sangat mendukung pernikahan mereka juga. Meskipun saya tidak tahu apakah isu dengan mantan pacar sepenuhnya diselesaikan. Aku ingin tahu apa Oh Bok akan berkata ... akan mereka akhirnya menikah?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

WE GOT MARRIED : PART 3

Annyeong chingu..
makasih buat yang masih setia mantengin FF ini
let's check this out

ide cerita : lulu,nden, rahmi
penulis : lulu
Editing : nden
penyunting akhir : rahmi

Glitter Words


Tunjukkan padaku indahnya kesunyian cinta !!!

Lelah menyapa so eun dan kimbum yang tengah rebahan di sofa, seharian ini mereka harus menata ulang rumah baru mereka. Rumahnya memang tidak terlalu besar dan sederhana tapi berkat kreativitas mereka berdua akhirnya rumah itu terlihat lebih asri dari yang pertama mereka lihat.
“kenapa kau menggantung fotoku didapur?”Tanya so eun sambil menyentuh punggung kimbum dengan kakinya.


“karena memang hanya tempat itu yang cocok, lagipula semua tempat sudah penuh dengan foto-ku.”tukas kimbum santai
“apa kau minta kubunuh? Cepat pindahkan fotoku keruang tamu.”teriak so eun
“tidak bisa, disana sudah penuh fotoku. Tidak ada tempat untuk fotomu.”ujar kimbum yang sedang anteng mengotak – atik hpnya.
So eun gemas sekali melihat kimbum dengan kelakuannya yang seperti itu. So eun pun merebut hand-phone ditangan kimbum dan ia sembunyikan dibalik punggungnya. Alhasil kimbum terkejut dan berusaha merebut handphonenya kembali.”kembalikan handphoneku.”ujar kimbum dengan tangan yang sibuk mengarah pada handphonenya.
“tidak akan aku berikan sebelum fotoku kau taruh diruang tamu.”ujar so eun yang juga sibuk memper-mainkan kimbum
“kau !!! sudah ku bilang tidak ada tempat lagi untuk fotomu.”tukas kimbum yang mulai kelelahan mela-deni so eun.


“turunkan saja fotomu yang paling besar itu dan ganti dengan fotoku, lagipula kau narsis sekali.”ujar so eun yang masih memegang erat handphone kimbum.
“hei kalau fotomu dipajang disana, bisa – bisa moodku selalu kacau setiap aku pulang karena yang per-tama kali kulihat dirumah ini adalah fotomu.”tukas kimbum
“lancar sekali kau menghinaku, memangnya fotoku kau anggap apa.. kau anggap racun serangga apa!!!. Pokoknya aku tidak akan menyerahkan hpmu sebelum kau pajang fotoku disana.”tukas so eun beranjak dari sofa dan melangkah menuju kamarnya, namun kimbum menarik tangannya sehingga so eun jatuh dipelukan kimbum.


Dan tanpa sengaja kimbum mencium bibir soeun, mereka berdua terdiam mencoba mencerna apa yang terjadi dengan posisi yang masih sama, dan setelah fikiran mereka menyatu akhirnya mereka menyadari dan ………..
Pletak ….. jitakan mantap mendarat mulus dijidat kimbum. Setelah itu so eun pun langsung ‘ngibrit’ menuju kamarnya.
Kimbum hanya mengusap – usap kepalanya, dan mengaduh kesakitan. “kenapa dia menjitakku? Aku kan tidak sengaja.”rutuk kimbum.
So eun berlari menuju kamarnya, ia tutup pintu kamarnya rapat – rapat kemudian ia biarkan tubuhnya rebahan dikasur. Ia menyentuh bibirnya sambil berusaha mengingat insiden barusan. “oh my God, my first kiss !!!!!”teriak so eun

Ia memukul – mukul kepalanya dan menjambak – jambak rambutnya sendiri, berusaha agar tidak mengingat insiden tadi, rasanya malu sekali.
“ahh … sial”gumam so eun yang mendengar ada panggilan dihandphone kimbum. Ia bingung antara memberikannya pada kimbum atau tidak karena ia malu sekali untuk bertemu kembali dengan kimbum.
“bagaimana ini? Ah biarkan saja, lagipula aku sudah bilang padanya aku akan kembalikan handphonenya kalau fotoku sudah ia pindahkan diruang tamu.”gumam so eun dalam hatinya.
Ia berusaha memejamkan matanya tapi entah mengapa ia tak bisa terlelap. So eun pun beranjak dari tempat tidurnya. Ia berjalan menuju jendela melihat lukisan malam yang indah.
Kimbum berjalan gontai menuju kamarnya, sejenak ia menatap pintu kamar soeun dan tersenyum, kemudian ia lanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Ia lemparkan tubuhnya kekasur yang empuk, dan berusaha menutup matanya. Tapi seperti halnya so eun, kimbum tak mampu menidurkan dirinya. Ia pun melangkah meraih gitar kesayangannya dan mulai memainkannya sembari menatap langit malam yang bertabur bintang.


Esoknya.
So eun telah bersiap untuk berangkat menuju lokasi shooting untuk drama barunya kali ini. Pagi – pagi sekali ia sudah bangun untuk memasak. Memang sudah menjadi kebiasaan so eun ia harus bangun pagi dan memasak untuk sarapan baru setelah itu ia mandi dan mempercantik diri.
So eun meraih tas dan kunci mobilnya. Sejenak langkahnya terhenti saat akan membuka pintu. Tersirat ragu dalam hatinya untuk membuka pintu, karena terlintas insiden tadi malam.”aduh apa yang harus kulakukan. Si brengsek itu sudah bangun apa belum yah?”gumam so eun
“ah tapi aku kan harus berangkat. Aku harus pura – pura tidak apa – apa. Aku tidak boleh terlihat kalau aku malu.”tambah so eun “FIGHTING”gumamnya pelan sembari mengepalkan tangannya.
So eun pun mulai membuka pintunya namun tanpa ia sangka kimbum sudah ada didepan pintu kamar-nya. Posisi kimbum antara ingin mengetuk pintu atau menjitak.
So eun terkejut melihat kimbum ia mulai salting.
“se…..sedang apa kau didepan kamarku.”ujar so eun terbata – bata
“a… aku hanya akan membangunkanmu. Tapi ternyata kau sudah bangun, ayo turun kita sarapan”ujar kimbum sembari mengedip – edipkan matanya dengan tatapan yang tak terarah dan memainkan ba-junya (klo orang salting biasanya begini *pengalaman author*) ia pun ngeloyor turun kebawah menuju ruang makan.


So eun tidak menjawab apa – apa. Kemudian ia mengipas – ngipas wajahnya yang mulai terlihat me-rah.”kenapa dia muncul sebelum aku siap bertemu dengannya?”keluh so eun.
Diruang makan.
“kenapa kau lama sekali? Aku keburu lapar jadi aku duluan makan.”ujar kimbum dengan mulut dipenuhi makanan.
“ya tidak apa – apa..aku lihat juga kau makan seperti korban busung lapar begitu”.jawab so eun singkat.

Suasana hening, kimbum terlihat asyik dengan makanannya, sedangkan so eun ia seperti tidak selera makan. Kimbum memperhatikannya kemudian ia berkata “aku sudah memindahkan fotomu keruang tamu semalam jadi mana handphoneku?”
So eun tersedak mendengarnya, ia jadi salah tingkah mengingat karena handphone terkutuk itulah terjadi insiden yang menurut so eun mengerikan dan memalukan baginya. “ah …. Iya aku ingat.”ujar so eun sekenanya dan mulai menuangkan air putih kegelasnya.
“so eun apa kau malu padaku karena kita berciuman semalam?”ujar kimbum dengan wajah tanpa dosa berusaha menutupi hatinya yang juga sebenarnya malu.
So eun tersedak lagi mendengar hal itu. Kali ini lebih hebat, air yang ia minum meluncur indah kewajah kimbum. “ah maaf …. Maaf aku tidak sengaja.”ujar so eun
“kau itu kenapa so eun? Kenapa kau menyembur wajahku seperti sedang menyiram bunga saja?”ujar kimbum

“iya maaf sini aku bantu kau membersihkannya.”tukas so eun. Ia pun meraih sapu tangan dari tas nya dan berusaha membersihkan wajah kimbum, beberapa saat kemudian mata mereka beradu dan wajah mereka dekat, so eun gugup ia pun mulai menjauhkan wajahnya dan melempar sapu tangan itu kewajah kimbum.”bersihkan saja sendiri, aku harus pergi dulu.”ujar so eun terburu – buru dan meraih tas dan kunci mobilnya kemudian bergegas keluar.
“kenapa wanita selalu aneh?”rutuk kimbum dan melanjutkan kegiatannya mengelap wajahnya dan makan.”ternyata dia pintar masak juga.”puji kimbum.

Di restoran ….
“ada apa kau memintaku kemari?”Tanya ji yeon
“hei tenang saja, pesan dulu makananmu nanti baru kita bahas.”ujar seung ho
“tapi aku tidak bisa lama – lama, aku harus segera ke lokasi shooting.”ujar ji yeon
“baiklah kalau memang begitu keadaannya. Aku akan langsung pada intinya saja.”tukas seungho
“ya aku siap mendengarkan.”gumam ji yeon yang mulai serius menatap seung ho .
“aku ingin so eun kembali jadi pacarku.”tukas seung ho dengan mantap diiringi senyum manisnya
Tentu saja pernyataan itu membuat ji yeon kaget “apa? Kau ingin kembali pada so eun? Ta… tapi kena-pa?”Tanya ji yeon terbata – bata.

“aku baru menyadari kalau aku masih menyukainya, aku begitu bodoh saat itu yang berfikir bahwa kalau aku berpacaran dengannya maka aku akan lebih terkenal, dan bukan hanya itu aku selingkuh didepan matanya.”tukas seung ho dengan raut wajah mengkhawatirkan.
Ji yeon tercekat, ia tak menyangka bahwa seung ho mencintai so eun. Hatinya seakan tersayat – sayat mendengar pengakuan itu, ia merasa tak ada lagi harapan baginya untuk bersama seung ho, walau se-benarnya sekalipun seung ho tak mencintai so eun pun ia merasa tak mungkin baginya bersama dengan seung ho , karena ia tau betul bahwa so eun masih mencintai seung ho walau enggan baginya untuk mengulang lagi kisahnya dengan seung ho.
“ji yeon? Kau tidak apa?”ujar seung ho yang mengibas – ngibaskan tangannya kewajah ji yeon yang tengah melamun.
“ah maaf, aku tak apa.”jawab ji yeon berusaha tenang.
“ah aku kira kau kenapa.”guman seung ho
“seung ho, lalu apa tujuanmu mengatakan ini padaku?”Tanya ji yeon dengan nada suara yang serak.
“kau adalah sahabat baik so eun, karena itu aku ingin kau membantuku untuk bisa kembali padanya. Aku yakin kau pasti bisa.”gumam seung ho
“a… aku tidak yakin kalau so eun mau kembali padamu, mengingat perlakuanmu padanya dulu.”gumam ji yeon
“karena itu aku mohon bantuanmu.”ujar seung ho sembari menggenggam tangan ji yeon dengan tata-pan penuh harap.


Ji yeon hanya bisa menatapnya lesu, ia tak tau harus bagaimana. Semuanya terasa kelabu saat itu. Ia bisa merasakan bahwa seung ho begitu tulus mengatakannya, ingin ia membantu seung ho sekedar hanya untuk membuat seung ho bahagia tapi bagaimana dengan hatinya yang terlanjur begitu menyukai seung ho. Bahkan bisa dibilang mencintainya.
“aku tidak tau, tapi akan kuusahakan untuk membantumu semampuku.”ujar ji yeon dengan nada lesu.
“terima kasih ji yeon.”ujar seung ho, beberapa saat kemudian seung ho melangkah mendekati ji yeon dan mengecup kening ji yeon.”aku tidak menyesal meminta pertolonganmu.”gumam seung ho sambil senyum – senyum bahagia dan duduk kembali ditempatnya kemudian memanggil pelayan restoran tersebut.
“ya Tuhan, tolong aku. Aku bahagia melihatnya tersenyum bahagia seperti itu, tapi mengapa bukan karena aku? Kenapa harus karena sahabatku? Bagaimana dengan hatiku? Apa aku memang harus mengalami cinta sendiri seperti ini?”keluh ji yeon dalam hatinya.
“seung ho.” Teriak seseorang disampingnya
“vida?”ujar seung ho yang juga kaget.
Ji yeon tidak bereaksi apa – apa saat itu, ia masih anteng dengan curhatan dalam hatinya pada Tuhan.
“sedang apa kau disini?”Tanya seung ho pada wanita yang bernama vida itu, vida adalah sahabat seung ho saat SMA, mereka sangat akrab dan baru kali ini mereka bertemu lagi setelah kelulusan.
“ini kan restoran milikku.”ujar vida
“benarkah? Kenapa aku baru tau? Padahal ini adalah restoran favoritku.”ujar seung ho pada sahabatnya itu
“benarkah? Hahahhaah ….. tentu saja makanan disini enak bukan? Nenek moyangku sendiri yang meraciknya.”ujar vida membanggakan diri sembari memperlihatkan foto nenek moyangnya pada seung ho dan ji yeon.
Vida terus saja berceloteh mengenai nenek moyangnya itu sampai akhirnya tiba pesanan seung ho dan ji yeon. Dan kemudian vida menceritakan asal muasal makanan yang sedang dinikmati oleh seung ho dan ji yeon. “aku kapok kerestoran ini lagi kalau vida ada.”keluh seung ho dalam hati sambil terus berusaha menyimak obrolan vida.
Ji yeon pun bergumam dalam hatinya “benar – benar berjiwa dagang sejati!”*pisss vida.


Di lokasi shooting AGDFTWTB …
“rahmi apa benar so eun hari ini shooting disini?”Tanya nden pada rahmi
“tentu saja aku yakin, lagipula aku sudah menyelidikinya dan memeriksanya kemarin.”tukas rahmi yang serius mengendap – endap.
“oh…. Tapi kenapa kita harus berpakaian seperti tentara dan menghitam – hitamkan wajah kita?”Tanya lulu yang mengikuti dibelakang nden
“iya rahmi kenapa?”Tanya nden pula
“ini supaya kita tidak ketahuan.”gumam rahmi
“ketahuan apa memangnya?”Tanya lulu lagi
“ya kalau kita netizens, dan kita bisa mendapatkan info lebih banyak tentang kim so eun.”tukas rahmi.
“tapi menurutku ada cara yang lebih normal.”gumam nden
“apa?”Tanya lulu kemudian
“kita berpakaian biasa dan berdiri disana seperti yang lain, mereka yang menonton eunnie shooting, mereka juga kan melihat lebih dekat.”ujar nden
“iya rahmi, kalau mengendap – endap seperti ini aku takut kita disangka maling, apalagi posisiku dibela-kang nden, aku takut dia kentut,”ujar lulu
“aish …. Enak saja, aku kentut kalau belum melaksanakan titah alam.”gumam nden sembari menjitak kepala lulu dengan walky talky miliknya.
“awww ….. sakit….”ujar lulu mengaduh
“shuuuttttt ….. jangan berisik, eh coba lihat disana ada ………………kimbum!!!!”teriak rahmi yang terkejut melihat kedatangan kimbum ke lokasi shooting so eun.
“apa? Mana lihat?”ujar nden
“iya aku juga ingin lihat.”gumam lulu yang kebagian mengintip diposisi paling bawah.
Kimbum membuka kacamata hitamnya dan menghampiri so eun yang tengah serius membaca scenario miliknya sambil menikmati lezatnya kue soes kesukaannya. So eun menatap orang dihadapannya dari bawah sampai keatas. Ia tertegun melihat sosok tampan dihadapannya, tak terasa kue soes nya jatuh. Dengan sigap so eun berusaha bersikap biasa “ada apa kau kemari?”Tanya so eun ketus
“kau belum memenuhi janjimu.”ujar kimbum
“apa?”Tanya so eun kemudian.
Kimbum mendekatkan wajahnya dengan wajah so eun, ia berpegangan pada kursi so eun “mana handphoneku?”gumam kimbum sambil tersenyum manis.
“di….ditasku.”ujar so eun tergagap sembari menunjuk kearah tasnya.
Kimbum pun meraih tas so eun dan meraba – raba didalamnya. Ia pun menemukan benda yang ia cari. Sebuah cellphone berwarna hitam dengan gambar spiderman menghiasnya. “jackpot.”ujar kimbum
“kenapa kau mengacak – acak isi tasku?”ujar so eun yang kemudian merebut tasnya dari tangan kim-bum.
“karena kau terlalu terpesona padaku sehingga kau hanya bisa diam dan bukannya mengambil hand-phoneku.”tukas kimbum
So eun terkejut karena kata – kata kim bum benar. Ia terlihat salah tingkah “aish …. Kau mulai mencari masalah denganku, sudahlah kau sudah tidak ada kepentingan lagi disini bukan? Cepat pergi aku harus konsen bekerja.”ujar so eun
“kata siapa urusanku sudah selesai? Aku kesini bukan hanya ingin mengambil handphoneku, tapi aku juga ingin memberimu ini.”ujar kimbum sembari menaruh tas yang sedari tadi ia gendong.
“apa ini?” Tanya so eun sembari memeriksa isi tasnya.
“tadi kau makan sedikit sekali, jadi aku membelikanmu ini. Karena makanan dirumah tadi sudah aku habiskan.”ujar kimbum.
“kenapa kau perhatian sekali padaku?”ujar so eun dengan mata sedikit menyelidik
“tentu saja aku harus perhatian karena kau istriku.”ujar kimbum sembari duduk dihdapan so eun dan mulai membuka kotak makanannya.
“tapi kita kan hanya pura- pura, ini hanya reality show.”gumam so eun
“sudahlah ayo makan.”gumam kimbum sembari memasukkan nasi kemulut so eun yang tengah siap bercuap – cuap lagi.


So eun terpaksa harus memakan makanan yang kimbum suapkan padanya. “apa – apaan dia, bersikap manis didepan semua orang seperti ini, dirumah dia kasar sekali padaku tapi didepan orang banyak ia bisa bersikap baik.”rutuk so eun dalam hati.
“wah oppa bummie menyuapi eunnie…. Ugh so sweet !!!”ujar lulu yang masih melakukan kegiatan mengintipnya bersama rahmi dan nden.
“iya, mereka mesra sekali.”ujar nden yang mulai terlihat mupeng
“ya tapi apa ini bagian dari reality shownya? Coba lihat tidak ada kamera bukan disini?”ujar rahmi me-nyelidik.
“ah iya kau benar. Tidak ada kamera dari WGM.” Ujar nden yang mulai menyadarinya.
“betul betul betul ….. wah akan semakin seru pastinya.”ujar lulu

Drrt………drrrtt…………… getar handphone diiringi ringtone lagu sorry sorry dari suju pun mengalun.
“handphone siapa itu?”Tanya lulu
“sepertinya milikku.”ujar nden sembari meraba – raba saku bajunya. “si cerewet” begitu tulisan dilayar handponenya.
“siapa?”Tanya rahmi
“adikku.”gumam nden yang kemudian mengangkat panggilannya.
“yoboseyo …”sapa nden
“eonnieeeeeeeeeeeeeeeeee ………………”teriak gadis, adiknya nden, putrid kedua dari ahjuma dina.
“aishhhhh….apa kau tidak bisa bicara lebih pelan?”rutuk nden pada adiknya
“aku tidak peduli, cepat katakan kau ada dimana?”Tanya gadis
“ah memangnya kenapa?”Tanya nden
“kau membawa roll rambutku kan ??? Ayo cepat kembalikan aku membutuhkannya.”rengek gadis
“aishhhhhhh….aku tidak bisa pulang sekarang, aku sedang dalam misi penting.”ujar nden
“ahhhhhh ………. Aku tidak peduli, pokoknya cepat pulang,,,,,hari ini aku akan pergi berkencan dengan pacarku.”ujar gadis
“ahhhhh …………..kau memangnya roll rambutmu hanya satu?”gumam nden
“kalau yang kau bawa hanya satu aku tidak perlu menelponmu, tapi kau bawa semuanya.”ujar gadis
Nden memeriksa tasnya dan benar saja roll rambut milik gadis ia bawa sperangkat malah beserta cato-kannya.”hehehehhe ….. mian adikku aku lupa.”ujar nden sambil cengar cengir kayak kuda.
“tuh kan ….. ayo cepat pulang. Kalau kau tidak pulang sekarang juga jangan harap aku akan menyisakan makanan untukmu.”ancam gadis
“de……………setelah selesai misiku aku akan pulang.”gumam nden
“pokoknya segera !!!!”teriak gadis yang kemudian memutuskan hubungan telponnya dengan kakaknya itu.
“nden emang kamu mau buat apa dengan roll dan catokan itu?”Tanya lulu
“iya nden, kau mau buat salon keliling yah?”ujar rahmi usil
“ah aku tidak tau juga apa tujuanku, kukira ini suatu saat akan berguna.”tukas nden
Lulu dan rahmi hanya nyengir menatap kelakuan sahabatnya yang satu ini. “roll rambut??? Apa gunanya untuk misi sekarang ini???? Menjelang gila n’den”. Ucap lulu dengan wajah mikirnya.


“hei aku sudah kenyang kenapa kau masih menyuapiku?”teriak so eun
“kau harus makan yang banyak, hari ini kau kan shooting sampai malam.”ujar kimbum
“kenapa kau tau aku shooting sampai malam?’ Tanya so eun
“tentu saja, aku sudah menanyakannya pada manajer hwang. “ujar kimbum
“gezzzzzz ……… hei kalau begitu cepatlah kau pergi, lagipula kita tidak sedang shooting WGM kan ?”Tanya so eun
“iya.”gumam kimbum singkat
“apa kau tau, kalau begini ini akan menimbulkan skandal kalau kita benar2 pacaran.”tukas so eun
“ah sudahlah jangan banyak bicara habiskan makananmu dulu.”tukas kimbum dan menyuapkan maka-nan pada so eun tiba – tiba.

Dengan terpaksa soeun harus mengunyah lagi makanan yang dipaksa masuk kemulutnya tersebut. Ia merasa kesal dengan kelakuan kimbum saat itu. “apa dia tidak merasa kalau sekarang kami sedang di-perhatikan oleh orang banyak?”rutuk so eun sembari melihat kesekelilingnya.
“setelah selesai kau makan aku akan pergi.”gumam kimbum sambil tersenyum manies.
“pergi saja, kalau bisa sekarang.”ujar so eun dengan sinisnya.
“kau jangan merindukanku.”ujar kimbum
“hah…. Aku berani dilempar kejurang kalau aku merindukanmu.kalo aku merindukanmu..langit pasti gelap di sertai hujan dan petir yang berbarengan..kau tahu itu”rutuk so eun
Kru film dan penonton hanya tersenyum – senyum melihat kelakuan mereka berdua yang tidak akur tapi terlihat serasi. Termasuk para pemain inti AGDFWTB, apalagi yang berperan menjadi kekasih so eun hanya tersenyum menyaksikan dua manusia heboh itu.

Di bar

“hai bum? Bagaimana kabarmu?”Tanya onew menyambut kedatangan kimbum.
“baik sekali.”ujar kimbum kemudian ia duduk disamping jung hwa
“bagaimana dengan rencana kita?”Tanya seung gi membuka suara
“rencana yang mana?”Tanya kimbum
“hai bro … tidak mungkin kau lupa kalau kau akan membuat kim so eun jatuh cinta padamu dan kemu-dian meninggalkannya.”ujar jin woon menjelaskan
“proyek 10 juta won? Tentu saja aku ingat.”tukas kimbum sambil tersenyum sinis
“lalu bagaimana apa kau sudah mulai menggalakan proyekmu itu?”Tanya onew
“tentu saja, bahkan sepertinya Tuhan merestui rencana kita ini.”ujar kim bum sembari mengingat kembali insiden ciuman itu. Dia pun mulai tersenyum sambil menyentuh bibir mungilnya itu.
“maksudmu?”Tanya jung hwa sembari menatap lekat kimbum
“hahahahaha ….. sudahlah tidak usah difikirkan, lebih baik kalian siap – siap saja untuk mengumpulkan uang 10 juta won untuk membayar taruhan padaku.”ujar kimbum yang kemudian menenggak minuman didepannya.
Dirumah ji yeon…
Ji yeon terduduk lesu dihadapan laptopnya, ia menerawang jauh kedalam khayalnya. Ia mulai merangkai kembali ingatan lalu yang terjadi. Hatinya hancur saat ini. Ji yeon mulai menaruh jari – jarinya pada tuts tuts laptop mencoba menguraikan perasaannya.



Dear diary ….

Hari kelabu menghampiriku …..
Hari ini kudapati kenyataan pahit mengenai kisah cintaku. Mengapa disaat aku mulai mencoba menge-pakkan sayapku aku harus menderita karena sayapku patah. Mengapa pengharapanku saat ini harus bukan aku yang dapat? Mengapa seseorang yang mendapatkannya haruslah sahabatku? Tuhan bantu aku untuk melakukan yang terbaik, bukan hanya untukku tapi juga untuk semua yang kusayangi dan menyayangiku.
Haruskah kutinggalkan cinta yang saat ini menjadi harapan dan tumpuanku untuk hidup? Lalu bila ia kulepaskan bagaimana aku bisa bertahan?
Apakah selama ini ia tidak mengakui keberadaanku yang selalu bersamanya, mendengar segala keluh kesahnya, dan menjadi sandarannya? Merasakah dia bahwa cukup berarti dirinya untukku?
Mengertikah ia bahwa hanyalah dia yang terindah yang pernah terjadi dihidupku?
Lihatlah aku dan hatiku yang terus mendengungkan namamu dalam setiap nafasku…
Yang terkasih ….
Akan kucoba melakukan yang kau inginkan sekedar untuk buatmu tersenyum sekalipun mungkin perih yang harus kuraih. Tapi coba pahamilah bahwa kulakukan ini karena aku mencintaimu dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuanku.
Aku ingin membuatmu sempurna dimataku dengan ketidaksempurnaanku …
Aku harap kau tau dan menyadari bahwa yang terbaik untukmu hanyalah aku
Untuk selalu yang kuharapkan
Yoo Seung Ho

By Park Ji Yeon

Ditutupnya laptop kesayangannya tempat ia curahkan segala rasa dan asa. Ia rebahkan tubuhnya dika-surnya. Dan mencoba pejamkan matanya namun tak bisa. Hatinya terus berdebat memilih keputusan yang tepat “what should I do?”batinnya.


TO BE CONTINUED …
Bagaimana kelanjutannya?? tunggu WGM part 4

"> Secret - Friends [God Of Study OST].

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Powered By Blogger